Pernikahan Adat Batak
"Magodang anak,
pangolihononhon, magodang boru pahutaon (pamulion)"
Artinya: Jika putra sudah dewasa,
ia akan dicarikan istri (dinikahkan) dan jika putri sudah dewasa dia patut
bersuami (tinggal di kampung suaminya).
Teks: Ratri Suyani
Masyarakat Batak, tak terkecuali
di kota-kota besar termasuk Jakarta, masih memegang kuat nilai-nilai budaya.
Mulai dari sistem kekerabatan, hingga adat istiadat (termasuk ruhut paradaton
dalam perhelatan adat mulai dari bayi, anak, remaja, perkawinan dan kematian)
tetap terpelihara dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Weddingku paparkan
urut-urutan adat pernikahan di dalam masyarakat Batak khususnya Batak Toba yang
lazim digunakan terutama di kota Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia,
mulai dari patiur baba ni mual (mohon doa restu) hingga marunjuk (pesta
pernikahan).
A. PATIUR BABA NI MUAL (permisi
dan mohon doa restu Tulang)
Prosesi ini merupakan langkah
pertama yang dilakukan oleh orangtua terhadap hula-hula (kelompok marga asal
sang istri) sebelum putranya menikah. Menurut adat, putri tulang (saudara
kandung laki-laki dari pihak ibu) adalah jodoh pertama dari putranya. Apabila
pasangan hidup yang dipilih bukan putri tulang, maka orang tuanya perlu membawa
putranya permisi dan mohon doa restu tulang. Adat ini hanya dilakukan pada
putra pertama yang akan menikah.
B. MARHORI-HORI DINGDING
(perkenalan keluarga secara tertutup)
Beberapa bulan sebelum pesta
pernikahan, keluarga pihak laki-laki (paranak/pangoli) mengunjungi keluarga
pihak perempuan (parboru/oroan) dengan maksud memperkenalkan diri dan
menetapkan tanggal dan hari untuk lamaran. Marhori-hori dingding hanya dilakukan
oleh keluarga inti saja, karena sesuai dengan artinya (marhori = berkomunikasi,
dingding = dinding) pertemuan ini diadakan secara intim dan tertutup. Suguhan
yang dibawakan pun cukup berupa kue atau buah.
C. MARHUSIP (perundingan
diam-diam) & PATUA HATA (melamar secara resmi):
Beberapa waktu kemudian, atas
hasil pembicaraan hori-hori dingding maka diadakan pembicaraan yang lebih
formal antar keluarga dekat (belum melibatkan masyarakat luar). Baik pihak
paranak maupun parboru didampingi oleh raja adat masing-masing. Pihak paranak
datang ke tempat keluarga parboru dengan membawa sipanganon (makanan &
minuman). Pada acara ini pihak paranak mempersembahkan tudu-tudu sipanganon
(makanan berupa kepala pinahan lobu/babi atau kerbau) dan pihak parboru memberikan
dengke (ikan mas).
Acara marhusip biasanya langsung
dirangkai dengan acara melamar secara resmi yang dipimpin oleh para raja adat.
Acara ini dinamakan patua hata yang secara harafiah berarti meningkatkan taraf
kesepakatan yang tak lagi hanya melibatkan kedua pasangan muda-mudi saja tapi
sudah naik ke taraf kesepakatan antar orang tua.
Dalam acara ini dibahas secara
detail adat yang akan dilaksanakan. Antara lain:
Marhata sinamot (merundingkan
mas kawin / mahar)
Meliputi pembahasan jumlah dan
bentuk sinamot (uang mahar) yang akan diberikan oleh pihak paranak, dan
panjuhuti (jenis ternak yang akan dipotong) yang kini ditetapkan pihak parboru.
Dahulu, ternak panjuhuti disediakan pihak paranak dan merupakan bagian dari
sinamot.
Jumlah ulos yang akan diberikan
pihak parboru kepada pihak paranak (ulos herbang)
Tempat dan tanggal martumpol
dan pernikahan
Tempat pesta pernikahan dapat
diselenggarakan di tempat pengantin perempuan (dialap jual) atau tempat
pengantin laki-laki (tahuron jual). Jika pesta diselenggarakan di tempat paranak,
maka pihak paranak tidak diwajibkan membawa sibuha-buhai (sajian pagi pada hari
H). Jual beras (boras si pir ni tondi) dan dengke siuk (ikan arsik/pepes)
sebagai bawaan kerabat pihak paranak akan beralih kepada pihak parboru sebagai
bolahan amak atau tuan rumah.
Banyaknya jumlah undangan dari
kedua belah pihak
Selama marhusip dan patua hata
berlangsung kedua belah keluarga duduk secara berhadap-hadapan dan kedua
pengantin biasanya "disembunyikan" lebih dahulu atau tidak
dilibatkan, sampai pada akhir acara barulah keduanya dipanggil untuk
diperkenalkan ke seluruh keluarga dan diberi wejangan / pengarahan. Sebelum
acara ditutup biasanya dibagikan uang ingot-ingot ke pihak keluarga yang
jumlahnya bervariasi, tergantung posisi orang tersebut dalam tatanan adat.
D. MARTUMPOL
Persetujuan pernikahan sekaligus
pewartaan atau pengumuman melalui institusi agama (gereja, masjid, dll). Bila
dilakukan di gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) maka pewartaan (yang
biasa disebut tingting) dilakukan setidaknya 2 kali dalam 2 minggu
berturut-turut. Bila tidak ada pihak yang berkeberatan / menggugat, barulah
pernikahan dapat diselenggarakan.
E. MARTONGGO RAJA DAN MARIA RAJA
Seusai martumpol, biasanya
dilanjutkan dengan pembicaraan di rumah masing-masing pihak yang disebut
martonggo raja (di tempat keluarga parboru) dan maria raja (di keluarga
paranak). Pembicaraan ini membahas lebih detail lagi prosesi adat hari H,
terutama keterlibatan masing-masing personil keluarga besar (dongan sahuta),
seperti siapa yang bertugas untuk memberi dan menerima ulos, dan hal-hal yang
telah disepakati dalam acara marhusip sebelumnya.
F. PAMASU-MASUON (pemberkatan nikah) & MARUNJUK (pesta adat)
Setelah urut-urutan adat
pernikahan dilalui, tibalah untuk menggelar pesta pernikahan yang diawali
dengan pemberkatan di rumah ibadah dan dilanjutkan dengan marunjuk (pesta
adat). Sekilas urutan prosesi pada hari H dapat disimak di bawah.
MARSIBUHA-BUHAI
Pagi hari (sekitar pukul 6.30)
rombongan paranak datang untuk menjemput mempelai wanita dengan membawa tanda
makanan adat na margoar / sangsang (pinahan lobu/babi atau kerbau) dan pihak
parboru menyediakan dengke (ikan mas),sebagai tanda permulaan ikatan
kekerabatan atau berbesanan (mamuhai partondongan). Seluruh keluarga pun makan
pagi bersama, dan setelahnya orang tua parboru memimpin doa memberangkatkan
pengantin ke rumah ibadah untuk pemberkatan.
PAMASU-MASUON (pemberkatan nikah)
Pemberkatan dilakukan di tempat
ibadah. Untuk kepraktisan, sebelum acara pemberkatan dimulai biasanya dilakukan
pencatatan sipil di tempat. Setelah pemberkatan usai, seluruh keluarga
berangkat menuju tempat pesta adat.
MARUNJUK (pesta adat)
Setelah mempelai dan keluarga
kedua pihak telah tiba dalam gedung, kedua belah pihak saling menyerahkan tanda
makanan adat. Pihak paranak menyerahkan tudu-tudu ni sipanganon (pinahan
lobu/babi atau kerbau utuh yang telah dipotong dan disusun menjadi beberapa
bagian tertentu) pada pihak parboru, dan sebaliknya pihak parboru menyerahkan
dengke simudur-mudur (ikan mas).
Pembagian Jambar
Setelah proses tukar-menukar suguhan
selesai, diadakan santap bersama yang didahului dengan doa. Lalu kedua belah
pihak bersepakat tentang pembagian jambar juhut (tanda makanan adat yang
berasal dari tudu ni sipanganon) di mana tiap potongan daging dibagi-bagi
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Tumpak
Saat pembagian berkat daging
berlangsung, pihak paranak mengumpulkan sumbangan gugu dan tumpak dari semua
kerabat yang diundang, kemudian pengantin perempuan dipersilakan untuk memungut
(manjomput) sumbangan yang terkumpul untuk dirinya dan selebihnya diserahkan
kepada orang tua paranak.
Sinamot
Penyerahan mahar dari pihak
paranak ke parboru sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pertama-tama
'dihitung' terlebih dahulu oleh parhata (juru bicara) paranak, lalu oleh
parhata pihak parboru, kemudian diserahkan pada ibu pengantin perempuan (diterima
di atas ulos yang terbuka).
Kemudian kedua belah pihak
keluarga saling berkenalan dengan beberapa prosesi adat seperti pemberian
panandaion dari keluarga paranak pada keluarga parboru.
Ulos Herbang
Pihak parboru menyerahkan ulos
herbang esuai kesepakatan dalam marhusip, diawali dengan pemberian ulos
passamot dan ulos hela. Ulos Passamot diberikan orang tua pengantin perempuan
ke orang tua pengantin laki-laki dengan makna agar dapat mengumpulkan berkat
sebanyak-banyaknya. Sedangkan Ulos Hela diberikan orang tua pengantin perempuan
kepada pengantin agar pengantin bersatu sepanjang masa. Selain Ulos Hela,
adapula Mandar (sarung) yang diberikan kepada pengantin laki-laki untuk dipakai
bekerja jika pengantin perempuan mengadakan pesta. Kemudian orang tua parboru
menabur beras Sipir Ni Tondi di kepala kedua pengantin sebanyak 3 kali agar
selalu sehat, kuat menghadapi cobaan dan tabah menghadapi masalah.
Mangulosi
Setelah pemberian ulos herbang,
tibalah saat untuk mangulosi atau pemberian ulos / berkat dari seluruh keluarga
bagi kedua pengantin.
Akhir Acara
Acara diakhiri dengan ucapan
selamat dari para raja parhata, orang tua disertai dengan sepatah dua kata
nasihat bagi pengantin. Kemudian kedua pengantin pun mengucapkan rasa syukur
pada orang tua, saudara dan seluruh undangan.
G. PASCA PERNIKAHAN
Setelah menikah pun masih ada
pula beberapa prosesi adat lama yang dilakukan meski saat ini sudah tak jamak
dilaksanakan, atau disatukan dalam prosesi adat untuk alasan kepraktisan. Acara
tersebut adalah paulak une dan maningkir tangga, yang ditujukan untuk mengantar
pengantin wanita ke pihak paranak dan kunjungan pihak parboru pada huta / desa
tempat tinggal pengantin yang merupakan tempat tinggal paranak. Seluruh
rangkaian acara kemudian ditutup kembali dengan doa. (Dari berbagai sumber)
Syalom,,
BalasHapusHoras,,,,,,
Perkenalkan,
Nama Saya Odin Siringo-ringo
Saya Tinggal di Tangerang
Perihal :
PENAWARAN PASANG IKLAN
Saya adalah Pemilik sekaligus Pengurus dari Situs Jodoh Batak www.rokkaptondi.com saat ini Situs Jodoh Batak www.rokkaptondi.com sedang dalam Tahap Penggalangan DANA untuk terus Berdirinya Situs Jodoh Batak tersebut,yang Tentunya Situs tersebut Sangat Bermanfaat untuk Kita ''Orang-orang Batak'' dalam Menemukan Rokkap ni Tondi.
www.rokkaptondi.com sudah ada sejak Bulan Maret 2013,dan sekarang Situs Jodoh Batak www.rokkaptondi.com sudah Mengalami Perubahan dalam Sistem KeAnggotan dari Situs Jodoh Batak tersebut,dimana Setiap Anggota Baru yang Mendaftar sudah Tidak dikenakan Biaya lagi atau Gratis For Mamber.
Dan Saya sebagai Owner dari Situs Jodoh Batak tersebut yang akan Mencoba Menggalang DANA atau Mencari Solusi untuk Pembiayan Domain dan Hosting yang dikenakan untuk www.rokkaptondi.com.
Berbicara Masalah Traffic Situs www.rokkaptondi.com,
Sebelum adanya Pembaharuan,Anggota Situs Jodoh Batak ini Sempat Menyentuh Angka 1000 Anggota Terdaftar dalam Waktu 4 Bulan,dan Menjadi Peringkat ke 2 di Mesin Pencari Google dengan kata kunci ''Jodoh Batak'',mungkin sekarang masih sama,Silahkan dicoba,Dan di Alexa Rank sendiri 2 Bulan yang lalu tepatnya Bulan 9,www.rokkaptondi.com mendapat Peringkat ke 5.000.000 di Dunia,dan Khusus untuk di Indonesia sendiri belum Terlihat karena www.rokkaptondi.com tidak terdaftar di Alexa Rank atau mungkin Alexa Rank sendiri yang belum Mengupdate,dan Search Keyword yang Terdaftar di Alexa Rank ada Jodoh Batak,Cari Jodoh Batak,Jodoh Kristen,Jodoh Katolik dan Cari Jodoh Online,Sayangnya setelah Situs ini Saya Renovasi Ulang Sistem ke Anggotannya,otomatis juga Menghapus Anggota yang sudah Terdaftar,www.rokkaptondi.com Turun Peringkat di Alexa Rank menjadi 10.000.000 di Dunia,Tapi mungkin Peringkat itu akan Turun karena www.rokkaptondi.com telah ON kembali.
Silahkan Baca-baca disini www.rokkaptondi.blogspot.com untuk mengetahui lebih Lanjut Tentang Situs Jodoh Batak www.rokkaptondi.com
Sekarang Saya sebagai Owner sedang Fokus mencari Partner dari www.rokkaptondi.com,dan Saya Melihat Produk atau Jasa yang Saudara/Saudari Tawarkan sangat Berkaitan dengan Situs Jodoh Batak ini.
Jika Saudara/Saudari bersedia menjadi Sponsor di www.rokkaptondi.com,Silahkan Hubungi Saya disini :
Nomor Handphone :083891943428
Pin BBM :210289d7
Akhir Pesan Saya ini,
Saya Ucapkan Mauliate Godang
Horas ma di Hita Saluhutna
Odin Siringo-ringo/www.rokkaptondi.com